Friday, September 17, 2010

Makanan Nara (masih) tanpa Gula-Garam


usia Nara kini hampir 18 bulan.
dan sampai saat ini, aku belum menambahkan Gula dan Garam kedalam makanan yg dikonsumsi Nara. (kecuali keju yang sudah pasti mengandung garam didalamnya-karena tidak ada keju yang unsalted)

aku berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Nara. termasuk dalam menyiapkan makanannya. aku ingin Nara mengenal rasa asli dari sayuran, daging, buah, atau makanan yang dimakannya. dan ternyata it works! Nara tidak pernah mogok makan, dan Nara selalu lahap menyantap makanannya.
mungkin kita (baca :orang dewasa) berpikir, "yaick..apa rasanya makan tanpa garam/gula??. pasti hambar dan ga enak banget".
ya..itu benar adanya. wajar karena lidah kita sudah terbiasa dan sudah mengenal banyak rasa. di memori otak kita sudah tertanam banyak rasa..
sedangkan Nara, Nara belum mengenal rasa garam/gula. sehingga..dia tidak punya referensi rasa asin atau manis..
sehingga..dia akan menikmati aja makanan tanpa garam/gula seolah-olah itu makanan enak, dan dia tidak akan ada masalah dengan itu.

ini ada tulisan yang melatar belakangi keputusanku untuk tidak (belum) menambahkan garam-gula ke dalam makanan Nara.

"Garam (NaCl) dan Gula (Glukosa, sukrosa, dekstrosa, sirup jagung) merupakan bahan yang tidak perlu dimasukkan dalam makanan pendamping ASI/makanan padat bayi kita.

Walaupun pada dasarnya tubuh memerlukan sodium (dimana zat ini terdapat pada garam) untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, namun sumber sodium itu sebetulnya tidak hanya berasal dari garam namun juga hadir dalam produk susu, ASI, roti, serealia, dan daging. Untuk memperjelas kebutuhan sodium bayi, mari kita lihat tabel berikut:



Kita bisa melihat betapa “minimal”nya kebutuhan sodium untuk bayi dibawah setahun. 1 gram garam/ 0.4gram sodium. Tentu semuanya bisa didapat secara alami dan tercukupi terutama dari ASI plus makanan/diet yang seimbang. Jadi Ibu tidak perlu khawatir dan kerepotan menambahkan garam dalam masakan.


Rasa asin dari garam hanya memperberat kerja organ dalam bayi yang masih lembut serta memuaskan selera kita sebagai orang tua, atau neneknya (^_^)

Gula, baik sebagai sumber energi, dan menambah kalori makanan. NAMUN gula pun ada 2 macam. Gula baik dan gula buruk. Gula baik adalah gula yang dilepaskan secara perlahan dalam aliran darah, sehingga tidak menimbulkan sugar rush dan diserap perlahan. Contoh gula ini adalah gula buah/fruktosa. Kalau memang ingin memberikan sesuatu yang "manis" bagi bayi kita, ambil saja dari makanan yang memang manis alami. Seperti buah-buahan, ubi, labu.

Takut Gondokan karena kekurangan yodium...? tenang saja, yodium juga tidak hanya terdapat pada garam kok. Dalam ikan laut, daging, sayur dan buah juga ada. Dan kalau masih aktif menyusu, yodium juga ada dalam ASI dan susu formula yang sudah diformulasi sedemikianrupasehingga *walaupun tentu nggak sehebat ASI*


Gula yang buruk (bagi anak-anak) adalah glukosa, dekstrosa, sukrosa, sirup jagung. Madu sebetulnya baik untuk kesehatan karena penuh dengan zat gizi. Hanya saja, madu juga dimungkinkan sebagai sarana berkembangnya bakteri clostridium botolinum. Begitu juga sirup jagung. Jadi silakan tunda hingga umur 1 tahun saat daya tahan tubuh bayi lebih kuat"

0 comments on "Makanan Nara (masih) tanpa Gula-Garam"

 

rumah budi dauh Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez