Sunday, February 21, 2010

pengalaman menghadapi Nara yng sedang tumbuh gigi

0 comments
Yang lama ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.
Nara sedang berjuang untuk melawan rasa ga enaknya tumbuh gigi..:)
usia Nara sudah hampir 11 bulan, tapi masih ompong. kita sih tidak khawatir. karena perkembangan setiap anak kan berbeda-beda. aku sempet ambil positifnya, selama Nara belum ada giginya, berarti proses menyusui masih berlangsung aman, terkendali, dan nyaman..hehehehe..ga ada tuh yang namanya gigit menggigit sampe berdarah-darah (katanya sih)..
sampe akhirnya beberapa hari kebelakang ini, ada yang tidak biasa di perilaku putri kecil kita. biasanya Nara kalo makan selalu lahap. sebaliknya, belakangan ini Nara malah seringkali melakukan GTM alias Gerakan Tutup Mulut.

kita semua sempet pusing. menu udh diganti, dari yang polosan sampe yang campur sari. tekstur makanan udh diganti, dari yang halus banget, setengah kasar, hingga kasar. sampe cara penyajiannya nya pun udh diganti, dari yang pake mangkuk bayi, sampe pake piring makan orang dewasa (kali aja dia ga mau diperlakukan kaya bayi).

tapi tetep aja. masuknya cuma beberapa suap aja. duh..
akhirnya kita siasati, untuk ngasi makannya sedikit-sedikit tapi sering. jadi kalo di akumulasi kan jadi lumayan..hehe

kata orang, kalo anak lagi mau tumbuh gigi pasti rewel, badannya demam, ga napsu makan, bahkan ada yg lemes maunya tidur terus..
syukurnya Nara ga pake acara demam atau lemes. cuma sedikit ga nafsu makan aja. sama aja kan kalo kita sakit gigi,rasanya pasti jadi ga kepengen makan.
senang melihat Nara masih aktif dan riang walaupun kita tau, gusinya pasti lagi sakit banget...sabar ya nak...yang kuat..Nara pasti bisa!!

akhirnya ngerasain juga pengalaman menghadapi anak yang sedang tumbuh gigi...
yes,it's not easy, but priceless..^_^
jadi berpikir, dulu waktu aku tumbuh gigi kaya gimana ya? hhmm...pasti ibuku kerepotan..:p

Thursday, February 11, 2010

let's move before somebody move our cheese..

0 comments
pemandangan suatu pagi di jalanan tol Jagorawi..

(diambil dengan kamera handphone seorang penumpang bis yang ga kebagian kursi,jadi terpaksa duduk di dashboard bis dengan pantat menyundul kaca depan dan kaki menggantung kesemutan..hiks..itu sayaaaaahhh!!!)

pemandangan dari bis yang sama, satu jam kemudian....*tidak banyak berubah ya.

(masih diambil dengan cara yang sama..oleh orang yang sama..*sindrom tidak bisa tidur karena kaki kesemutan...jadi foto2 ga jelas)

yaaaa...kurang lebih begitulah pemandangan yang kita lihat setiap pagi berangkat ke kantor..mungkin boleh sedikit aku tumpahkan kekejaman-kekejaman yang lainnya.
jalanan yang hampir setiap hari padat merayap (sesekali parkir alias diam tak bergerak); paling apes kalo ga kebagian tempat duduk..terpaksa berdiri atau bisa lebih beruntung sedikiiiitt dapet duduk di dashboard bis atau di tangga bis; nongkrong di pinggir jalan jam 5 pagi saat langit amsih gelap gulilap demi berjuang supaya dapet tempat duduk *dengan asumsi, semakin pagi semakin sedikit saingan penumpangnya; dapet bis, dapet tempat duduk, tapi AC bisnya mati...

itulah beberapa bentuk-bentuk kekejaman yang kita terima selama ini..
bukannya tidak mensyukuri apa yang telah kita dapet.tapi kadang jadi mikir juga, apa sih tujuan kita sebenarnya...
kalau tujuan kita adalah membentuk satu keluarga dan membesarkan anak, maka tidak ada bedanya jika kita tinggal dan bekerja di tempat/daerah lain..(di bali misalnya..hehe)
memang sih, kalau tujuan kita adalah uang, di daerah lain kecil kemungkinan kita bisa mendapat sebesar apa yang kita dapat saat ini. kecuali kalo di luar negeri ya...hehehe

mungkin ga ya di suatu titik, kita bosan dengan kondisi seperti ini? atau lelah barangkali lebih tepatnya..:)
ingat, tahun 2012 di prediksi mobil-mobil tidak akan bisa bergerak di jalanan ibu kota. hihihii...nakut-nakut-in nih..
kadang pengen juga tinggal di suatu tempat yang nyaman..udara masih segar tanpa polusi, pepohonan dan binatang masih banyak terlihat, tidak ada kemacetan, banyak lahan bermain untuk anak...*dengan pekerjaan yang bergaji besar juga tentunya..ya paling engga, cukup lah untuk kebutuhan sehari-hari..hehehe

mungkin pindah ke tempat ini?????? ^_^



-sang peMIMPI sedang bermimpi

Wednesday, February 10, 2010

aku sayang kamu

0 comments
"aku sayang kamu"...itu pesan bbm yang kamu kirim pagi ini.

kaget juga pas baca..dan langsung merasa satu hal yang berbeda.
ga tau kenapa, mungkin karena itu diluar kebiasaan kali ya.
biasanya setiap pagi kita saling memberi kabar via bbm yang isinya setiap hari kurang lebih sama...(kaya semacam tempelate gitu jadinya..hehehe)

"pagi ibuku.
aji udh nyampe kantor
mau sarapan dulu ya
met kerja ibuku
luv u."

dan aku pun membalas,

"pagi juga ajikuu
ibu juga baru aja nyampe
met sarapan ya ajiku
luv u too."

----ya..kurang lebih isinya setiap hari seperti itu. hampir sama.

jadi, pagi ini tiba-tiba kamu kirim "aku sayang kamu", rasanya pas baca langsung serrr..serrr..serr..hahaha..padahal mah sama aja dengan "i luv u"..

ternyata melakukan sesuatu diluar kebiasaan kita sekali-kali cukup membuat perasaan menjadi senang. walaupun hanya sekedar sebuah pesan singkat di bbm yang isinya,
"aku sayang kamu" ^_^

Monday, February 8, 2010

morning suprise

0 comments
kata orang bulan februari bulan penuh cinta...
bener ga sih?? bisa saja benar, karena di bulan februari ada perayaan hari valentine..dimana semuanya jadi berbau cinta-cintaan. mulai dari mall sampai film-film di televisi..

hari ini tanggal 9 februari 2010. tampaknya Valentine tahun ini juga datang lebih awal. sama seperti tahun lalu..
pagi ini di kantor aku dikejutkan oleh sebuah kiriman cheesecake cantik dengan topping strawberry..
reaksi pertamaku adalah langsung liat tanggalan.

hari ini valentine?? bukan...valentine tanggal 14 feb
hari jadian?? bukan juga..jadian tanggal 12
aniversarry?? nope! aniversarry tanggal 7 july
ulang tahunku?? ini apalagi...jelas bukan..ultahku bulan mei

trus hari apa dong? dalam rangka apa nih ada kiriman kue??
hehehehe...ga perlu satu moment khusus ya yang untuk memberikan satu buah kejutan manis..:)

uhuuuuiiyyyy....kaget super kaget sekaligus seneng super seneng..ahaaayyy..!!

terimakasih ya aji dan Nara atas kiriman kuenya. SUKA BANGET!! * yah, everybody knows that women really loves surprise..^_^

I do really love your love cheesecake..
but I do love you more, my wonderful husband....

Sunday, February 7, 2010

[TRUE STORY] katakan sebelum terlambat...

0 comments
barusan dapet kiriman link true story dari temen...
ceritanya sedih banget..tragis barangkali lebih tepat ya..hehehe
karena takut lupa, nitip disimpen disini aja..:)

berikut ceritanya,

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik-baik saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal dua kali sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal-hal seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua di luarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main dengan anak kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik-baik saja selama delapan tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, di suatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit di rumah sakit. Karena jarang makan dan sering jajan di kantornya dibanding makan di rumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, teman Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan-akan waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat-kalimatnya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki-laki maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. Lima bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat-ingat, 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari tiga kali. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang ponselnya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

"Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? tidak mau makan juga? Uhh... dasar anak nakal, sini piringnya," lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba-tiba saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan....aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis. Dia bisa hadir tiba-tiba, membawakan donat buat anak-anak, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan-jalan, kadang mengajakku nonton. Kali lain, dia datang bersama suami dan kedua anaknya yang lucu-lucu.

Aku tidak pernah bertanya apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu. Karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak di hatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti Jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, "Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?"

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak-anakku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh-sungguh mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik-konflik terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon-pohon beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan-hutan belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki-laki yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

Yours,
Mario


Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia tujuh tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa-sisa uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak-anakku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam-macam merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman-temanku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku? Itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit-sakitan, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura-pura tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian...

Meisha membuka amplop surat-surat itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

"Mario, suamiku....

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di kantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku. .. Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku.....

Ternyata aku keliru.... aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukaimu.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "Kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? Dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku."

Aku tidak perduli, dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan."

Istrimu,
Rima


Di surat yang lain,

".........Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha...... "

Di surat yang ke sekian,

".......Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah-marah padamu, aku tidak lagi suka membanting-banting barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalu menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah.....

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya.. ......"

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya... dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu di sampingnya.

Di surat terakhir, pagi ini...

"........... ...Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang ke rumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujan deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran di matamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda-tanda cinta mulai bersemi di hatimu?"


Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

"Siang itu Mama menjemputku dengan motornya. Dari jauh aku melihat keceriaan di wajah Mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah-marah kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya di seberang jalan. Ketika Mama menyeberang jalan, tiba-tiba mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi...... Aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante..... Aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak.... .." Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah-marah dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba-tiba aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar.... Inikah tanda-tanda aku mulai mencintainya?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak-anakku, tapi karena dia belahan jiwaku....


Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk di samping nisan Rima. Di wajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Jakarta, 7 Januari 2009

Best Regards,
TiNi Ht



----emang bener banget. kadang orang tidak menyadari betapa berartinya seseorang di kehidupannya. sampai pada saat seseorang itu pergi. yang ada pada akhirnya hanya penyesalan..
semoga kita tidak seperti tokoh di cerita itu yaaaa..I said, "i love u.." berarti memang benar I love u..deep in my heart..

satu lagi bukti sayang aji buat Nara

0 comments

gambar apa sih itu?? ya itu adalah salah satu bukti lagi kalo aji sayang banget sama Nara.
di usia Nara yang memasuki 10 bulan, Nara semakin tidak bisa diam. selalu aktif bergerak, merangkak kesana kemari, merembeti apapun yang bisa dirembet...
salah satunya adalah, rak TV kita.

aji sangat sangat protektif sama Nara. aji tidak mau putri kecilnya terluka barang sedikitpun..makanya, aji rela bergadang malam-malam untuk bikin karya ini.
setiap sudut pegangan di rak tv di lapisi satu per satu dengan koran, trus di lakban.
aji emmang tidak ahli dalam hal membuat perintilan kaya gini. tapi 4 jempol buat usahanya..buktinya sampai detik ini, hasil karya aji masih tetap utuh...(aku pikir ga bakal bertahan lebih dari sehari, karena pasti bakal di acak-acak oleh Nara)hehehe..

sekarang, Nara bisa merembet dengan bebas..tanpa ada perasaan was was dari orang yg ngejagainnya..ga takut ke jedug lagi..karena besi tajam pegangan rak tv sudah ada baju pelindungnya..hehehe

inilah rak TV kita yg sudah di "poles" aji...



i love u, superdad!!

Monday, February 1, 2010

nara sudah bisa apa yaaaaa...

0 comments
update perkembangan motorik Nara di usia 9 bulan jalan ke 10 bulan..

- bisa tepuk tangan
- bisa menggerakkan tangan "da da.."
- bisa menggerakkan tangan "kiss bye"
- bisa memegang kepala ketika kita tanya "kepala nara mana?"
- bisa naik turun kasur tanpa terjatuh
- bisa buka tempat batere di remote control
- bisa ambil dan lempar bola
- bisa memberikan satu barang nicely ketika kita minta barang tsb (baca:tidak dilempar)
- bisa merangkak kabur kalo mau dipakein baju/celana
- bisa ngasi kode kalo mau pipis/pup, sehingga jadi jarang banget ngompol. begitu juga kalo malam hari..udh ga pipis lagi di diapers-nya
- makin jago merembetnya, bahkan udh maunya naik tangga mulu

senangnya melihat nara tumbuh menjadi anak yang aktif..dan gerak motoriknya berkembang sempurna..*walopun giginya sampe sekarang masih belum muncul-muncul juga ^_^
 

rumah budi dauh Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez