Monday, October 20, 2008

Hujan


ketika hujan tak lagi seindah dulu, maka tak ada yang bisa kuperbuat selain memandangnya dalam diam. ingin kusampaikan kepada langit untuk menghentikan gelegar petir yang memekakkan telingaku. aku sudah kuyup, haruskah aku juga merasakan takut?

dulu aku yang mengatakan bahwa aku menyukai hujan. karena ketika hujan, aku merasakan kesejukan, kadang muncul pelangi, kadang ada suara kodok yang lucu, aroma tanah sehabis ujan yang khas. dan juga bulir-bulir air yang menggantung di ujung daun.

namun aku lupa kala itu. aku lupa bahwa seringkali hujan turun dengan sangat deras. disertai dengan kilatan petir dan gemuruh guntur. aku tahu apa yang sedang terjadi. aku bisa merasakan suasana perlahan berubah mencekam. tapi aku tidak bisa menghentikannya. aku hanya bisa diam. tanpa sepatah katapun keluar dari mulutku. karena sudah banyak kata-kata di dunia ini…mataku menatap nanar keluar. mencari kemanakah hujan yang dulu aku suka.

tapi mungkin ini memang dia. namun dengan sedikit tampilan yang berbeda. dia muncul dengan kilatan petir dan gemuruh guntur. bukankah sudah memang sewajarnya hujan selalu datang dengan petir? hhmm..seharusnya aku juga bisa menikmatinya. karena itu tidak bisa lepas dari hujan yang aku suka. akan selalu muncul walaupun tidak sering. hanya ketika langit sudah tidak sanggup menahan beratnya air yang menggelayuti awan-awan. maka ketika itu pula ia akan tumpah ke bumi dengan sangat deras.

apakah hujan kini hujan telah kehilangan keindahannya? aku rasa tidak. dia masih tetap indah. ketika aku menyatakan kalau aku menyukai hujan. maka selamanya aku akan menyukainya. bagaimanapun ia datang...


note : tulisan ini sudah lama dibuat dan dimuat juga di blog friendster. tapi karena aku suka, ditampilin lagi disini

0 comments on "Hujan"

 

rumah budi dauh Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez